Senin, 12 Desember 2011

Psikologi

PENGERTIAN PSIKOLOGI
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan).
Jiwa itu merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas, maka orang lebih cenderung mempelajari “jiwa yang memateri” atau gejala “jiwa yang meraga/menjasmani”, yaitu bentuk tingkah laku manusia (segala aktivitas, perbuatan, penampilan diri) sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, psikologi butuh berabad-abad lamanya untuk memisahkan diri dari ilmu filsafat.
HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU LAIN
Hubungan Psikologi dengan Sosiologi
Ilmu yang berpengaruh pada psikologi Sosial adalah Sosiologi dan Antropologi . Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang terkait dengan perilaku hubungan antar individu, atau antara individu dengan kelompok, atau antar kelompok (interaksionisme) dalam perilaku sosialnya. Antropologi memfokuskan pada perilaku sosial dalam suprastruktur budaya tertentu. Sedangkan psikologi social mempelajari perilaku individu yang bermakna dalam hubungan dengan lingkungan atau rangsang sosialnya.
Hubungan psikologi dengan Ilmu Komunikasi
Banyak disiplin ilmu yang terlibat dalam studi komunikasi.
Dalam perkembangannya, ilmu komunikasi melakukan ”perkawinan” dengan berbagai ilmu lain.
Subdisiplin : komunikasi politik, sosiologi komunikasi massa, psikologi komunikasi.
Psikologi Komunikasi : Ilmu yang
v berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Hubungan Psikologi dengan Biologi
Objek Formal :
•Psikologi : tingkah laku manusia.
• Biologi : fisik.
Psikologi sebagai ilmu subjektif.
•Mempelajari penginderaan dan persepsi manusia, menganggap manusia sebagai subjek (pelaku).
•Psikologi mempelajari nilai yang berkembang dari persepsi subjek.
•Psikologi mempelajari perilaku secara ”molar” (perilaku penyesuaian diri secara menyeluruh).
Biologi sebagai ilmu objektif.
•Mempelajari manusia sebagai jasad/objek.
•Mempelajari fakta yang diperoleh dari penelitian terhadap jasad manusia.
• Mempelajari perilaku manusia secara molekular.
•Mempelajari molekul-molekul dari perilaku berupa gerakan, refleks, proses ketubuhan, dan sebagainya.
Hubungan Psikologi dengan Ilmu Alam
Pada permulaan abad ke-19, psikologi dalam penelitiannya banyak terpengaruh oleh ilmu alam.
Psikologi disusun berdasarkan hasil eksperimen.
Objek penelitian psikologi : manusia dan tingkah lakunya yang selalu hidup dan berkembang.
Objek penelitian ilmu alam : benda mati.
Hubungan Psikologi dengan Filsafat
Filsafat : hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya.
Dalam penyelidikannya, filsafat berangkat dari apa yang dialami manusia.
Ilmu psikologi menolong filsafat dalam penelitiannya.
Kesimpulan filsafat tentang kemanusiaan akan ”pincang” dan jauh dari kebenaran jika tidak mempertimbangkan hasil psikologi.
Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pendidikan
Ilmu Pendidikan : bertujuan memberikan bimbingan hidup manusia sejak lahir sampai meninggal.
Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik bilamana tidak didasarkan pada psikologi perkembangan.
Hubungan kedua disiplin ilmu ini melahirkan Psikologi Pendidikan.
Hubungan Psikologi dengan Ilmu Politik
Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peranan penting dalam bidang politik, “massa psikologi”.
Penting bagi politisi untuk menyelamiv gerakan jiwa dari rakyat pada umumnya, golongan tertentu pada khususnya.
Psikologi sosial dapat menjelaskan bagaimana sikap dan harapan
v masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegang teguh pada tuntutan masyarakat.
SEJARAH PSIKOLOGI
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasiikan laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Berdasarkan pandangan tersebut, bagian Sejarah Psikologi ini akan dibagi ke dalam beberapa periode dengan berbagai tokohnya.
Psikologi sebagai bagian dari filsafat:
•Masa Yunani
•Masa Abad Pertengahan
•Masa Renaisans
Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal:
•Masa Pasca Renaisans
Psikologi sebagai ilmu yang mandiri:
•Masa akhir abad ke-19
Memasuki abad ke-20, psikologi berkembang dalam berbagai school of thought. Kalau Wundt meletakkan dasar bagi psikologi dengan pandangan strukturalisme, maka selanjutnya berbagai aliran utama yang muncul adalah sebagai berikut.
•Fungsionalisme
•Behaviorisme
•Psikoanalisa
•Psikologi Gestalt
•Psikologi Humanistik
PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU OTONOM
Psikologi dapat disebut sebagai ilmu yang mandiri (atonom) karena memenuhi syarat berikut:
a. secara sistematis psikologi dipelajari melalui penelitian-penelitian ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah
b. struktur keilmuan yang jelas
c. memiliki objek formal dan material
d. menggunakan metode ilmiah seperti eksperimen, observasi, sejarah kasus (case history), pengetesan dan pengukuran (testing and measurement)
e. memiliki terminilogi khusus seperti bakat, motivasi, inteligensi, kepribadian
f. dapat diaplikasikan dalam berbagai adegan kehidupan.
ALIRAN-ALIRAN PSIKOLOGI
Behaviourisme
Aliran ini memandang manusia sebagai mesin (homo mechanicus) yang dapat dikendalikan perilakunya melalui suatu pelaziman (conditioning). Sikap yang diinginkan dilatih terus-menerus sehingga menimbulkan maladaptive behaviour atau perilaku menyimpang.
Psikoanalisis
Psikoanalisis disebut sebagai depth psychology yang mencoba mencari sebab-sebab perilaku manusia pada alam tidak sadarnya. Tokoh dari aliran ini adalah Sigmund Freud seorang neurolog berasal dari Wina, Austria akhir abad ke-19. Aliran ini berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang berkeinginan (homo volens).
Psikologi Humanistis
Aliran ini muncul akibat reaksi atas aliran behaviourisme dan psikoanalisis. Kedua aliran ini dianggap merendahkan manusia menjadi sekelas mesin atau makhluk yang rendah.
Salah satu tokoh dari aliran ini – Abraham Maslow – mengkritik Freud dengan mengatakan bahwa Freud hanya meneliti mengapa setengah jiwa itu sakit, bukannya meneliti mengapa setengah jiwa yang lainnya bisa tetap sehat.
Adalah Viktor Frankl yang mengembangkan teknik psikoterapi yang disebut sebagai logotherapy (logos = makna). Pandangan ini berprinsip:
a.    Hidup memiliki makna, bahkan dalam situasi yang paling menyedihkan sekalipun.
b.    Tujuan hidup kita yang utama adalah mencari makna dari kehidupan kita itu sendiri.
c.    Kita memiliki kebebasan untuk memaknai apa yang kita lakukan dan apa yang kita alami bahkan dalam menghadapi kesengsaraan sekalipun.
Frankl mengembangkan teknik ini berdasarkan pengalamannya lolos dari kamp konsentrasi Nazi pada masa Perang Dunia II, di mana dia mengalami dan menyaksikan penyiksaan-penyiksaan di kamp tersebut. Dia menyaksikan dua hal yang berbeda, yaitu para tahanan yang putus asa dan para tahanan yang memiliki kesabaran luar biasa serta daya hidup yang perkasa. Frankl menyebut hal ini sebagai kebebasan seseorang memberi makna pada hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar